PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK PERSPEKTIF HUKUM POSITIF DAN SIYASAH DUSTURIYAH (STUDI KASUS PADA DESA HOYANE, KECAMATAN SEKO)

Penelitian ini mengungkapkan pokok permasalahan mengenai faktor penyebab anak bekerja di Desa Hoyane serta bentuk perlindungan hukum terhadap pekerja anak dalam perspektif hukum positif dan Siyasah Dusturiyah. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memahami penyebab anak
bekerja dan menganalisis perlindungan hukum yang dapat diberikan agar hak-hak anak tetap terjamin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah anak-anak di bawah 18 tahun yang bekerja di Desa Hoyane, sedangkan objek penelitian adalah perlindungan hukum pekerja anak. Informan penelitian berjumlah 24 orang, terdiri
atas anak pekerja, orang tua, kepala desa, ketua BPD, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi pengumpulan, reduksi, penyajian, dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab anak bekerja adalah kondisi ekonomi keluarga yang lemah, pengaruh budaya lokal, dan keterbatasan fasilitas pendidikan. Anak-anak di Desa Hoyane
banyak bekerja sebagai buruh tani dan tukang ojek hasil panen, yang berdampak pada putus sekolah serta pernikahan usia dini. Perlindungan hukum positif terhadap pekerja anak diatur dalam UUD 1945, UU No. 35 Tahun 2014 tentang
Perlindungan Anak, dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, meski implementasinya masih lemah di lapangan. Sedangkan dalam perspektif siyasah
dusturiyah, perlindungan anak dipandang sebagai kewajiban negara dan masyarakat yang bernilai ibadah serta harus berorientasi pada kemaslahatan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara regulasi hukum positif dan prinsip siyasah
dusturiyah untuk menghapus praktik pekerja anak serta menjamin terpenuhinya hak-hak anak.

Kata Kunci: Perlindungan hukum, pekerja anak, hukum positif, siyasah dusturiyah