IMPLIKASI PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN TERHADAP KASUS PERCERAIAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SENGKANG)

ABDULLAH, MUHAMMAD FARHAN (2022) IMPLIKASI PENETAPAN DISPENSASI PERKAWINAN TERHADAP KASUS PERCERAIAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SENGKANG). Other thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.

[thumbnail of MUHAMMAD FARHAN ABDULLAH.pdf] Text
MUHAMMAD FARHAN ABDULLAH.pdf

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK
Muhammad Farhan Abdullah, 2022. “Implikasi Penetapan Dispensasi
Perkawinan Terhadap Kasus Perceraian (Studi Kasus di Pengadilan
Agama Sengkang)”. Tesis Program Studi Hukum Islam Program
Pasca Sarjana Institut Agama Islam Negeri Palopo. Dibimbing oleh
Dr. Takdir, S.H.,M.H. dan Dr. Muhammad Tahmid Nur, M.Ag.
Tesis ini membahas tentang implikasi penetapan dispensasi perkawinan
terhadap kasus perceraian (studi kasus di pengadilan agama sengkang). Penelitian
ini bertujuan: Untuk mengidentifikasi hubungan dispensasi perkawinan dan perceraian di
Pengadilan Agama Sengkang; Untuk mengetahui faktor-faktor terkait dispensasi
perkawinan dan perceraian di Pengadilan Agama Sengkang; dan Untuk mengetahui solusi
strategis meminimalisir dispensasi perkawinan di Pengadilan Agama Sengkang
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kualitatif dengan pendekatan yuridis
normatif. Penelitian hukum secara yuridis maksudnya penelitian yang mengacu pada studi
kepustakaan yang ada ataupun terhadap data sekunder yang digunakan. Sedangkan bersifat
normatif maksudnya penelitian hukum yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan
normatif tentang hubungan antara satu peraturan dengan peraturan lain dan penerapan
dalam prakteknya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara dispensasi perkawinan
dan perceraian saling berkaitan satu sama lain karena termasuk dalam perkara di
Pengadilan Agama namun faktor yang menjadi latar belakang permohonan dispensasi
perkawinan yaitu budaya yang senantiasa dipelihara masyarakat Kabupaten Wajo untuk
menikahkan anaknya meskipun masih di bawah umur. Latar belakang kekhawatiran orang
tua terhadap anaknya yang tidak segera menikah adalah takut anaknya menjadi perawan
tua. Pendidikan yang rendah sehingga tidak ada aktifitas belajar dan bekerja karena
lemahnya ekonomi, Hanya sekitar 10% kasus perceraian disebabkan oleh dispensasi
perkawinan selebihnya faktor penyebab perceraian di dominasi karena masalah ekonomi,
pertengkaran terus menerus (konflik), tidak adanya kecocokan. Solusi strategis
meminimalisir dispensasi perkawinan adalah dengan memberikan edukasi kepada anak
bahwa menikah di bawah umur memiliki resiko yang tinggi termasuk saat melahirkan sang
anak kelak, Pemerintah Daerah juga harus berperan aktif dengan menerbitkan aturan
berupa Undang-Undang tentang larangan menikah di bawah umur. Implikasi dispensasi
perkawinan di bawah umur penyebab timbulnya konflik dalam rumah tangga yang
berujung pada perceraian, selain itu penyebab kematian pada ibu ataupun bayi yang
dilahirkan karena belum adanya kematangan fisik pihak perempuan.
Kata Kunci: Dispensasi, Perkawinan. Di Bawah Umur, UU No 16 Tahun 2019,
UU No 1 Tahun 1974, Perceraian.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Agama > 2X4.33 Perceraian Menurut Islam
Divisions: Program Pascasarjana > Program Studi S-2 Hukum Islam
Depositing User: Harding Sulu
Date Deposited: 27 Feb 2023 02:23
Last Modified: 27 Feb 2023 02:23
URI: http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/5525

Actions (login required)

View Item View Item