PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA PADA SDN NO. 357 CAKKEAWO KECAMATAN SULI KABUPATEN LUWU

ABSTRAK
Darmawati, 2011. Peranan Pendidikan Islam dalam Membentuk Akhla Siswa pada
SDN No. 357 Cakkeawo Kecamatan Suli Kabupaten Luwu. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Palopo, Pembimbing I: Drs H. Bulu., M.Ag., Pembimbing II:
Munir Yusuf, S.Ag., M.Ag.
Kata Kunci: Pendidikan, Islam, Membina, Akhlak
Skripsi ini membahas tentang peranan pendidikan Islam dalam membentuk
akhla siswa pada SDN No. 357 Cakkeawo Kecamatan Suli Kabupaten Luwu, sebuah
topik yang menarik dibahas, karena berangkat dari permasalahan yaitu: 1) Bagaimana
pengamalan keagamaan siswa pada SDN No. 357 Cakkeawo Kecamatan Suli
Kabupaten Luwu? 2) Bagaimana bentuk pembinaan akhlak di SDN No. 357 Cakkeawo
Kecamatan Suli Kabupaten Luwu?dan 3) Apa hambatan pembinaan akhlak siswa pada
SDN No. 357 Cakkeawo Kecamatan Suli Kabupaten Luwu.
Untuk memecahkan masalah tersebut, penulis mengadakan penelitian di
lapangan dengan menggunakan instrument penelitian yaitu angket, observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh melalui angket diolah dengan
metode statistik, sedang data yang diperoleh dari wawancara dianalisis secara kualitatif
kemudian diambil kesimpulan secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa pengamalan keagamaan siswa di SDN No.
357 Cakkeawo Kecamatan Suli Kabupaten Luwu sangat baik dan sesuai harapan
bersama berdasarkan pola pembinaan yang dilakukan guna mencetak siswa berilmu,
beriman, dan bertakwa kepada Allah swt. Selain itu, pembinaan perilaku keagamaan
pada siswa di SDN No. 357 Cakkeawo Kecamatan Suli dilakukan dalam bentuk: kerja
sama yang baik antara guru, orang tua siswa dan pemerintah, melalui kegiatan
ekstrakurikuler, keteladan guru. Sedangkan hambatan dalam pembinaan akhlak siswa
pada SDN No. 357 Cakkeawo Kecamatan Suli Kabupaten Luwu adalah: pengaruh
budaya dari luar, perhatian orang tua terhadap pembinaan anaknya kurang, sarana dan
prasarana sekolah kurang memadai. Sedangkan solusinya yaitu pemberian nasihat setiap
upacara hari senin, sebelum dan sesudah proses pembelajaran. Memberi tugas berupa
PR, menjalin kerja sama yang baik dengan pihak orang tua siswa, dan sekolah
mengembangkan program “guru dan siswa kreatif”, bila proses pembelajaran
menghendaki media dan sumber belajar, sementara hal itu tidak tersedia di sekolah.