Ro'ren, Frihartini (2025) IMPLEMENTASI MENGKANORONG TERHADAP PELAKU ASUSILA DI OBJEK WISATA KANDORA TANA TORAJA. Diploma thesis, IAIN Palopo.
![[thumbnail of Frihartini Ro'ren]](http://repository.iainpalopo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKTIPSI frihartini suda UT (2).pdf - Published Version
Download (4MB)
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai penerapan sanksi adat Mengkanorong terhadap pelaku tindakan asusila di Objek Wisata Kandora, Tana Toraja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami pandangan masyarakat terkait pemberian sanksi bagi
pelaku asusila serta jenis sanksi yang diterapkan.Penelitian ini menggunakan metode hukum empiris, yang berfokus pada pengumpulan data melalui observasi, wawancara, survei, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan guna
menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Lembang Palipu tetap menjunjung tinggi budaya dan adat istiadatnya, yang tercermin dalam penerapan sanksi adat bagi pelaku tindakan asusila di Objek Wisata Kandora. Para pelaku dikenakan sanksi berupa denda dengan menyerahkan satu ekor babi dan empat ekor ayam jantan yang digunakan dalam upacara pembersihan kampung, dikenal sebagai Mengkanorong. Dalam ritual ini, babi dan ayam dibakar hingga menjadi abu. Tujuan dari upacara tersebut
adalah untuk menyucikan kampung serta menghilangkan pengaruh buruk atau kesialan yang diyakini timbul akibat perbuatan kedua remaja tersebut. Pandangan masyarakat terhadap perilaku kedua remaja tersebut beragam. Sebagian
masyarakat berpendapat bahwa kejadian ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dari pihak pengelola wisata, minimnya bimbingan orang tua, serta kurangnya pengawasan dari pihak sekolah. Sementara itu, ada juga yang meyakini bahwa peristiwa ini terjadi akibat pengaruh teknologi, yang memungkinkan
masyarakat dengan mudah mengakses konten tidak pantas seperti pornografi, pergaulan bebas, dan berbagai hal negatif lainnya. Mayoritas masyarakat setuju dengan pemberian sanksi, karena mereka menilai tindakan kedua remaja tersebut
melukai hati serta melanggar adat di kampung tersebut. Pemberian sanksi dianggap perlu sebagai bentuk pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kata Kunci: Implementasi, Sanksi Adat Mengkanorong, Asusila
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu sosial > 342 Hukum Tata Negara |
Divisions: | Fakultas Syariah > Program Studi S-1 Hukum Tata Negara |
Depositing User: | Mrs Vivi Novianty |
Date Deposited: | 26 Jun 2025 02:07 |
Last Modified: | 26 Jun 2025 02:07 |
URI: | http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/10275 |