Ernik, - PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS DI DESA BUNTU BATU KECAMATAN BASTEM KABUPATEN LUWU. Masters thesis, IAIN Palopo.

[thumbnail of Tesis Ernik] Text (Tesis Ernik)
TESIS BUNDEL TERIMAHKASIH.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tesis ini membahas tentang Pandangan Masyarakat Terhadap Perkawinan Beda Agama Dalam Tinjauan Yuridis Sosiologis Di Desa Buntu Batu Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu. Adapun permasalahan yang dibahas dalam tesis ini, yaitu: 1) bagaimana pandangan masyarakat terhadap perkawinan beda agama di Desa Buntu Batu Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu, 2) bagaimana tinjauan yuridis sosiologis terhadap perkawinan beda agama di Desa Buntu Batu Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan teologis normatif, yuridis, sosiologis dan kultural. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun pihak yang diwawancarai adalah tokoh agama, tokoh Masyarakat, tokoh adat, kepala desa dan pelaku perkawinan beda agama di Desa Buntu Batu Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pandangan masyarakat terhadap perkawinan beda agama di Desa Buntu Batu Kecamatan Bastem Kabupaten Luwu yaitu Sebagian besar masyarakat masih memegang teguh ajaran agama masing-masing, sehingga perkawinan beda agama sering kali dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang dianut. Namun, ada juga sebagian kecil yang lebih terbuka dan melihatnya sebagai bentuk toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan dan juga karena ada beberapa faktor sehingga perkawinan beda agama masih berlanjut sampai saat ini, faktor tersebut adalah kebebasan perempuan memilih calon suami, legitimasi perkawinan beda agama oleh adat, budaya dan lingkungan, pengetahuan dan pemahaman agama yang kurang serta perasaan suka dan cinta, 2) Tinjauan yuridis sosiologis terhadap perkawinan beda agama yaitu: Perkawinan beda agama di Desa Buntu Batu dapat ditinjau dari perspektif yuridis dan sosiologis yang saling terkait. Secara yuridis, perkawinan beda agama di Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 16 Tahun 2019. UU ini melarang perkawinan antara pasangan yang memiliki agama yang saling bertentangan. Akibatnya, banyak pasangan yang memilih untuk melakukan konversi agama demi memenuhi syarat hukum, meskipun dalam praktiknya mereka tetap menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan masingmasing. Sementara itu, dari perspektif sosiologis, perkawinan beda agama di desa ini sering kali dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial, pemahaman agama yang rendah, dan tekanan dari masyarakat. Masyarakat Desa Buntu Batu cenderung mendukung perkawinan beda agama jika pasangan tersebut menunjukkan komitmen untuk saling menghormati keyakinan masing-masing. Namun, perkawinan beda agama juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif, seperti stigma sosial dan konflik internal dalam keluarga, yang berpotensi mempengaruhi stabilitas rumah tangga dan perkembangan anak-anak mereka. Dengan demikian, perkawinan beda agama di Desa Buntu Batu mencerminkan kompleksitas interaksi antara norma hukum dan dinamika sosial yang ada dalam Masyarakat.
Kata Kunci: Perkawinan Beda Agama, Yuridis, Sosiologis, Buntu Batu.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Agama > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam
Depositing User: Dahniar Abdullah
Date Deposited: 10 Jul 2025 01:54
Last Modified: 10 Jul 2025 01:54
URI: http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/10537

Actions (login required)

View Item
View Item