POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH LUAR BIASA GUGUS SEHATI KOTA PALOPO

Skripsi ini membahas tentang pola komunikasi orang tua dalam membangun kemandirian anak down syndrome di SLB Gugus Sehati Kota Palopo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan orang tua dalam menumbuhkan kemandirian anak down syndrome di SLB Gugus Sehati Kota
Palopo dan untuk mengetahui bentuk kemandirian anak down syndrome di SLB Gugus Sehati Kota Palopo. Metode penelitiannya menggunakan kualitatif dengan pendekatan psikologi komunikasi.Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari 5 (lima) orang tua siswa down syndrome. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 subjek menggunakan pola komunikasi permissif dan 3 subjek menggunakan pola komunikasi demokratis. Bentuk kemandirian anak down syndrome yaitu
kemandirian fisik seperti mandi sendiri, mengenakan baju, celana, dan sepatunya sendiri, merapikan tempat tidurnya, meletakkan baju kotor ditempatnya, serta mengambil sendiri makanan ketika lapar. Selanjutnya kemandirian emosional yaitu kemampuan mengungkapkan keinginannya seperti mengucapkan lapar tanpa
menangis, dan mampu menunjukkan empatinya terhadap lingkungan sekitar. Kemandirian sosial yang dicapai yaitu kemampuan anak berinterkasi dengan lingkungan sekitar contohnya menyapa ketika bertemu orang baru dan berbagi
makanan keteman-temannya. Kemandirian intelektual yang dicapai yaitu mampu menghafal beberapa huruf abjad dan angka-angka walaupun acak, serta mampu mengikuti instruski yang diberikan.