STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM DIGITAL LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA YAYASAN PENDIDIKAN SOROWAKO SINGKOLE

Skripsi ini membahas mengenai Strategi Kepala Sekolah dalam Pengembangan gram Digital Learning di Sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Sorowako Singkole. Pene itian ini bertujuan; (1) untuk mengetahui bagaimana strategi kepala sekolah dalam pengembangan program digital learning di sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Sorowako Singkole; (2) untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan program digital learning di sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Sorowako Singkole. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakasek sarpras dan guru di Sekolah Menengah Pertama Yayasan Pendidikan Sorowako
Singkole. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Strategi pengembangan digital learning dilaksanakan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan dengan
kepemimpinan yang visioner dan responsif terhadap perkembangan teknologi. Strategi tersebut mencakup perumusan visi dan tujuan bersama pemangku
kepentingan, peningkatan infrastruktur, pelatihan guru, serta kolaborasi dengan orang tua dan komite sekolah. Implementasi program diperkuat melalui penyediaan
fasilitas digital, sertifikasi guru, dan berhasil mengantarkan sekolah meraih predikat sebagai Google Reference School di Indonesia. Evaluasi program dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. (2) Faktor pendukung dalam pengembangan program ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana, komitmen pimpinan serta tenaga pendidik, pengakuan sebagai sekolah Google Reference School, kerja sama dengan lembaga eksternal, serta dukungan pendanaan
dari PT Vale dan Dana BOS yang menjamin keberlangsungan program digital learning. Namun demikian, pelaksanaan program masih menghadapi sejumlah hambatan, antara lain gangguan jaringan internet akibat pemadaman listrik dan
kondisi cuaca ekstrem, penyalahgunaan perangkat oleh sebagian siswa, mengatur siswa dalam proses pembelajaran serta kesenjangan dalam pemahaman materi.

Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Digital Learning, Faktor Pendukung, Penghambat.