STRATEGI PENGAWASAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DI DESA KALIBAMAMASE KECAMATAN WALENRANG KABUPATEN LUWU

Skripsi ini membahas tentang Strategi Pengawasan Penjualan Minuman Beralkohol Di Desa Kalibamamase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengawasan dan untuk mengetahui faktor penghambat Pengawasan Penjualan
Minuman Beralkohol Di Desa Kalibamamase. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, yaitu suatu metode penelitian hukum yang menggunakan fakta-fakta empiris yang diambil dari perilaku manusia, baik perilaku verbal yang didapat dari wawancara maupun perilaku nyata yang
dilakukan melalui pengamatan langsung. Penelitian empiris juga digunakan untuk mengamati hasil dari perilaku manusia, serta memperoleh data-data dengan melakukan penelitian langsung dilapangan. Hasil penelitian ini bahwa
pengawasan terhadap penjualan minuman beralkohol di Desa Kalibamamase belum terlaksana secara efektif. Salah satu penyebab utamanya adalah belum adanya Peraturan Desa (Perdes) yang secara khusus mengatur mengenai penjualan
maupun pengawasan terhadap peredaran minuman beralkohol. Kondisi ini menyebabkan lemahnya dasar hukum yang dapat digunakan oleh aparat desa untuk melakukan tindakan preventif maupun represif. Meskipun demikian, pihak
aparat desa tetap berupaya melakukan pengawasan dengan menyusun kesepakatan bersama dengan penjual minuman beralkohol mengenai batasan dan etika dalam menjual produk tersebut, membentuk tim pengawas desa yang melibatkan aparat desa serta masyarakat secara aktif dalam memantau praktik penjualan minuman beralkohol, mengadakan forum dialog warga untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat terkait peredaran minuman beralkohol serta melalui
pendekatan sosial, yaitu melalui penyuluhan dan teguran kepada masyarakat. Pendekatan ini dilakukan dengan melibatkan sekolah-sekolah dan masjid-masjid
sebagai sarana edukasi, di mana para remaja dan masyarakat diberikan pemahaman mengenai bahaya dan larangan mengonsumsi minuman beralkohol.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat membentuk kesadaran kolektif dalam masyarakat untuk menjauhi konsumsi serta mencegah penjualan minuman beralkohol. Namun, upaya ini masih menghadapi beberapa hambatan. Selain
ketiadaan Perdes yang mengatur secara khusus, tingkat kesadaran masyarakat untuk melaporkan aktivitas penjualan atau konsumsi minuman beralkohol juga masih rendah. Salah satu alternatifnya adalah membentuk kelompok pengawas yang aktif memberikan informasi kepada warga dalam menciptakan ketertiban serta menjaga kesejahteraan masyarakat.

Kata Kunci: Strategi, Pengawasan, Minuman Beralkohol, Penyuluhan Sosial