PERAN BINTARA PEMBINA DESA DALAM PENANGANAN KASUS PERKELAHIAN DI DESA POMPANIKI KECAMATAN. SABBANG SELATAN KABUPATEN. LUWU UTARA

Skripsi ini membahas tentang Peran Bintara Pembina Desa dalam penanganan kasus perkelahian di desa Pompaniki Kec. Sabbang Selatan Kab. Luwu Utara. Penelitian ini bertujuan untuk; Mengetahui peran Bintara Pembina Desa dalam penanganan perkelahian di desa Pompaniki; Mengetahui hambatan Bintara Pembina Desa dalam penanganan perkelahian di desa Pompaniki. Penelitin ini menggunakan pendekatan hukum secara sosiologi dilihat dari jenisnya penelitian ini termasuk penelitian empiris. Adapun sumber data penelitian yakni Babinsa dan seabagian warga Desa Pompaniki data diperoleh melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa. Pertama, Babinsa berperan penting dalam meredam dan menyelesaikan kasus perkelahian di Desa Pompaniki melalui pendekatan humanis dan persuasif. Dengan mengenal karakter masyarakat setempat, Babinsa bertindak sebagai mediator yang netral, bekerja sama dengan aparat desa, Bhabinkamtibmas, dan tokoh masyarakat untuk mendamaikan pihak yang bertikai secara musyawarah; Kedua di Desa Pompaniki Babinsa menghadapi sejumlah hambatan yang bersumber dari kondisi sosial dan dinamika masyarakat setempat. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya wewenangan Babinsa, rendahnya kesadaran hukum dan kecendurungan masyarakat menyelesaikan masalah secara
emosional, sehingga sulit diajak berdialog secara rasional. Selain itu, keterbatasan personel dan sarana pendukung membuat Babinsa harus bekerja ekstra dalam menjangkau dan mengawasi wilayah yang luas.

Kata Kunci: Peran Babinsa, Perkelahian.