TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENYEBARLUASAN KONTEN PORNOGRAFI DENGAN MOTIF BALAS DENDAM

Skripsi ini membahas tentang tinjauan yuridis terhadap penyebarluasan konten pornografi dengan motif balas dendam dalam. Bertujuan untuk mendeskripsikan
dan mengetahui, 1) Problematika tindak pidana penyebarluasan konten pornografi dengan motif balas dendam (revenge porn), 2) Tinjauan yuridis terhadap
penyebarluasan konten pornografi dengan motif balas dendam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif dengan melalui library research (Penelitian Kepustakaan). Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data berbahan sekunder dengan memperoleh data-data yang terdapat pada media massa, buku, jurnal dan literatur
lainnya yang menjadi kebutuhan dari penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan analisis terhadap kasus revenge porn di Indonesia, penyebaran
konten pornografi bermotif balas dendam umumnya dilakukan melalui media sosial. Motif yang paling dominan adalah upaya merusak reputasi korban, motif lainnya meliputi keuntungan ekonomi dan rasa sakit hati. Tindak pidana ini diatur dalam KUHP, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Berdasarkan asas lex specialis derogat legi generali, penerapan sanksi pidana lebih mengacu pada Pasal 27 ayat (1) UU ITE yang secara khusus mengatur kejahatan di ruang siber. Dalam perspektif fikih jinayah, revenge porn diklasifikasikan sebagai jarimah ta’zir, sehingga penetapan sanksi menjadi kewenangan ulil amri dalam rangka menjaga kemaslahatan, melindungi kehormatan, dan menjamin hak korban. Penelitian ini mengimplikasikan perlunya peningkatan responsivitas aparat penegak hukum dan penguatan pemahaman hukum terkait teknologi informasi guna menangani kasus revenge porn secara lebih efektif dan adil.

Kata Kunci: Tinjauan Yuridis, Penyebarluasan Konten Pornografi, Revenge porn, Fiqih Jinayah