TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELANGGARAN HAK ANAK KORBAN BROKEN HOME DI KOTA PALOPO

Tingginya angka perceraian di Kota Palopo menyebabkan banyak anak mengalami pelanggaran hak dalam kondisi broken home, dimana Islam memandang anak sebagai amanah Allah yang harus dijaga. Penelitian ini bertujuan mengkaji pelanggaran hak anak korban broken home di Kota Palopo dengan perspektif hukum Islam untuk memberikan perlindungan optimal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimana kondisi yang dialami anak-anak korban broken home di Kota Palopo, dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pelanggaran hak anak akibat kondisi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis, dan dilaksanakan di Kota Palopo. Data diperoleh melalui wawancara dengan anak-anak korban broken home serta dokumentasi dari lembaga terkait, kemudian dianalisis dengan mengacu pada teori hak anak dalam hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak korban broken home di Kota Palopo mengalami berbagai pelanggaran hak, di antaranya berkurangnya kasih sayang, perhatian, dan dukungan nafkah maupun
pendidikan. Kondisi ini menimbulkan dampak psikologis seperti rasa kesepian, minder, hingga gangguan emosional. Perspektif hukum Islam memandang pelanggaran hak anak korban broken home bertentangan dengan prinsip syariah
yang menganggap anak sebagai amanah Allah SWT, dimana penelantaran nafkah, emosional, dan eksploitasi dalam konflik orang tua merupakan pelanggaran hak asasi anak yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Islam memberikan
kerangka perlindungan komprehensif melalui konsep hadhanah, prinsip maslahah, dan kaidah la dharar wa la dhirar yang menekankan pendekatan holistik untuk meminimalisir dampak negatif dan menjamin hak fundamental anak tetap terlindungi sesuai ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, mengindikasikan perlunya intervensi tepat sasaran dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan sosial persisten ini.

Kata Kunci: Pelanggaran Hak Anak, Broken Home, Hukum Islam.