TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP JUAL BELI IKAN LELE YANG DIBERI PAKAN BARANG NAJIS DI DESA TIROMANDA KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui praktik budidaya ikan lele yang diberikan pakan yang mengandung barang najis di Desa Tiromanda, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, serta meninjau praktik tersebut dari perspektif Hukum
Ekonomi Syariah. Penelitian ini menggunakan penelitian hukum empiris dengan pendekatan penelitian lapangan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari pemilik budidaya ikan lele sebagai subjek penelitian. Sumber data terdiri dari data primer yang diperoleh langsung dari lapangan serta data sekunder yang berasal dari literatur ilmiah terkait hukum Islam dan budidaya ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik budidaya ikan lele di Desa
Tiromanda menggunakan pakan berupa pelet komersial yang telah tersedia di pasaran, sedangkan sebagian lainnya memanfaatkan bangkai ayam yang berpotensi mengandung bahan najis. Penggunaan sisa makanan lebih banyak
dipilih karena alasan ekonomi, meskipun tidak semua pembudidaya menerapkan metode ini. Berdasarkan perspektif hukum ekonomi syariah, pemberian pakan yang mengandung najis pada ikan lele tidak diperbolehkan karena dapat memengaruhi status kehalalan ikan tersebut. Pakan yang berasal dari bahan haram, seperti darah atau bangkai, dapat menyebabkan ikan menjadi najis dan tidak layak dikonsumsi menurut ajaran Islam. Apabila tetap diperjualbelikan, maka akad jual belinya tidak sah menurut syariat, karena termasuk menjual barang yang diharamkan untuk dimanfaatkan oleh umat Islam.

Kata Kunci: Budidaya Ikan Lele, Pakan Najis, Hukum Islam,