PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SIMBOL MOTIF BALO PADA SARUNG SUTERA KHAS BUGIS KABUPATEN WAJO

Penelitian ini berjudul “Perlindungan Hukum terhadap Simbol Motif Balo pada Sarung Sutera Khas Bugis Kabupaten Wajo” dan memiliki tiga tujuan utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk kekayaan intelektual komunal terhadap ekspresi budaya tradisional di Kabupaten Wajo, Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis bentuk ekspresi budaya tradisional motif Balo, dan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pemerintah dalam memberikan
perlindungan hukum terhadap simbol tersebut sebagai kekayaan intelektual komunal yang termasuk dalam ekspresi budaya tradisional. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris dan penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang digunakan terdiri dari data primer, yang diperoleh langsung dari sumber-sumber terkait, dan data sekunder, yang merupakan data yang telah ada sebelumnya.
Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan untuk mengungkapkan temuan dan implikasi dari penelitian ini. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dua jenis motif Balo, yakni Balo
Lobang dan Balo Renni, masih dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat Bugis. Karena tidak diketahui penciptanya secara pasti, kedua motif ini tergolong sebagai kekayaan intelektual komunal (KIK). Meski memiliki nilai
budaya tinggi, motif Balo belum didaftarkan secara resmi dan masih rentan terhadap klaim atau penyalahgunaan. Upaya pelestarian telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Wajo, seperti pembangunan balai persuteraan dan partisipasi dalam pameran, namun belum ada regulasi daerah yang melindungi
secara hukum. Oleh karena itu, pendaftaran resmi melalui DJKI dengan mengacu pada PP No. 56 Tahun 2022 tentang pengelolaan royalti hak cipta lagu dan/atau musik menjadi penting untuk memberikan pengakuan dan perlindungan hukum yang sah. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga terkait sangat dibutuhkan agar warisan budaya ini tetap lestari dan terlindungi.

Kata Kunci: Perlindungan Hukum, motif Balo, sarung sutera, kekayaan intelektual komunal, ekspresi budaya tradisional.