Halide, Nirwana (2025) PERWUJUDAN NILAI SANGTIRODOAN TINTING SANGTIRIMBAKAN PAJO-PAJO DALAM PENYELESAIAN SENGKETA TANAH DI DESA LISSAGA KECAMATAN BASSE SANGTEMPE. Diploma thesis, Universitas Islam Negri Palopo.

[thumbnail of Skripsi Haerul] Text (Skripsi Haerul)
2103020109 Haerull..pdf

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan nilai Sangtirodoan Tinting Sangtirimbakan Pajo-pajo yang hidup dalam masyarakat adat Basse Sangtempe dan dijadikan pedoman dalam menyelesaikan konflik pertanahan secara
kekeluargaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana makna nilai Sangtirodoan Tinting Sangtirimbakan Pajo-pajo, bagaimana penerapan nilai-nilai tersebut dalam penyelesaian sengketa tanah di Desa Lissaga Kecamatan Basse Sangtempe, serta apa saja tantangan yang dihadapi dalam penerapannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna nilai Sangtirodoan Tinting Sangtirimbakan Pajo-pajo, menganalisis penerapannya dalam penyelesaian
sengketa tanah, serta mengidentifikasi tantangan yang muncul di tengah masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis dengan jenis penelitian hukum empiris. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap tokoh adat, aparat desa, dan
pihak-pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, nilai
Sangtirodoan Tinting Sangtirimbakan Pajo-pajo dimaknai masyarakat sebagai
pedoman hidup yang menekankan sisaroan (persaudaraan), sangkatuoan
(penghormatan), ma’rapu (gotong royong), dan sisaroan karapasan (kebersamaan), serta digunakan untuk menyelesaikan berbagai konflik di masyarakat, salah satunya sengketa tanah. Kedua, nilai-nilai tersebut diterapkan dalam penyelesaian sengketa tanah melalui ma’dandan (mediasi adat) yang dipimpin oleh to parenge’ (tokoh adat) dengan mengutamakan ma’tongkonan (musyawarah kekeluargaan). Ketiga, penerapannya menghadapi tantangan berupa melemahnya regenerasi to parenge’ (tokoh adat), rendahnya kesadaran generasi muda terhadap aluk (hukum adat), serta terbatasnya pengakuan formal negara terhadap keputusan adat. Dengan demikian, diperlukan sinergi antara aluk (hukum adat) dan hukum negara, serta pelestarian nilai-nilai lokal melalui dokumentasi dan pendidikan agar keberlangsungan kearifan lokal tetap terjaga.

Kata Kunci: kearifan lokal, penyelesaian sengketa, hukum adat

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 300 Ilmu sosial > 303.6 Konflik Sosial
Divisions: Fakultas Syariah > Program Studi S-1 Hukum Tata Negara
Depositing User: Dahniar Abdullah
Date Deposited: 29 Oct 2025 01:00
Last Modified: 29 Oct 2025 01:00
URI: http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/11733

Actions (login required)

View Item
View Item