IMPLEMENTASI UU NO. 22 TAHUN 2009 TENTANG LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TERHADAP FREESTYLE MOTOR PENGEMUDI DI JALAN LINGKAR PALOPO

Penelitian ini membahas implementasi Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam penegakan hukum terhadap pengemudi motor freestyle di Jalan Lingkar Palopo. Fenomena freestyle motor yang melibatkan berbagai atraksi berbahaya seperti wheelie dan standing di jalan umum menjadi perhatian serius karena berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan perundangundangan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pelaksanaan Undang-Undang
No. 22 Tahun 2009 di Palopo menghadapi berbagai tantangan, terutama rendahnya kesadaran dan sikap patuh pengendara, serta keterbatasan pengawasan dari aparat kepolisian. Aparat kepolisian secara aktif melakukan sosialisasi keselamatan
berlalu lintas, penegakan hukum dengan pemberian sanksi tegas, serta mengedukasi masyarakat, khususnya remaja, agar memahami dampak negatif dari aksi freestyle di jalan raya. Faktor penyebab utama tindakan freestyle salah satunya
adalah kenakalan remaja sebagai bentuk pencarian identitas, diperparah dengan minimnya penyediaan fasilitas legal untuk menyalurkan minat dan bakat otomotif secara aman. Lebih lanjut, penelitian menyoroti pentingnya peran keluarga dan
sekolah sebagai institusi pembinaan dalam memberikan edukasi dan pengawasan yang efektif terhadap remaja. Upaya kolaboratif antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, keluarga, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan
budaya berkendara yang aman dan tertib di Jalan Lingkar Palopo. Implementasi undang-undang ini tidak hanya berfungsi sebagai alat penegakan hukum, tetapi juga
sebagai instrumen pembinaan untuk mengurangi perilaku berisiko dan meningkatkan kesadaran hukum serta keselamatan berlalu lintas. Data pelanggaran lalu lintas yang menunjukkan fluktuasi jumlah pelanggar dari tahun ke tahun juga menjadi indikator efektivitas penegakan hukum dan program edukasi yang dilaksanakan. Dengan demikian, diharapkan melalui pendekatan legal dan edukatif yang konsisten, perilaku pengemudi freestyle motor dapat diminimalisir dan diarahkan ke kegiatan yang lebih konstruktif dan aman bagi semua pengguna jalan.

Kata Kunci: Implementasi, Freestyle motor, Jalan lingkar palopo