KETAHANAN RUMAH TANGGA TERHADAP PASANGAN DENGAN GANGGUAN KEJIWAAN

Penelitian ini dilatar belakangi dari permasalahan yang peneliti temukan di Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, provinsi Sulawesi Barat yaitu terdapat kasus pernikahan dengan orang yang menderita gangguan kejiwaaan yang mana pernikahan mereka terjadi karena perjodohan dan kurang terbukanya pihak keluarga perihal kondisi anaknya yang menderita gangguan jiwa sebelum menikah, dan setelah menikah barulah diketahui kondisinya tersebut sehingga menimbulkan adanya dampak terhadap pernikahannya.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun sumber data yang digunakan dalam Penelitian ini adalah data Primer dan data Sekunder, selanjutnya teknik pengumpulan data yang dilakukan
peneliti dalam penelitian ini adalah Observasi, wawancara dan Dokumentasi, Teknik pengelolaan data yaitu analisis data dan penarikan Kesimpulan. Pernikahan dari kedua kasus ini berdampak terhadap tidak terpenuhinya hak dan kewajiban dari salah satu pihak yang menyebabkan rumah tangganya tidak berjalan lancar dan harmonis. Hal ini tentunya tidak sejalan dengan kewajiban suami istri yang telah diatur baik dalam hukum Islam, Undang-undang Perkawinan maupun KHI sehingga tujuan dari pernikahan tidak dapat terwujud. Akan tetapi, pada kedua kasus ini istri memilih mempertahakan pernikahannya sebagaimana dalam hukum Islam bahwa istri boleh memilih untuk mempertahankan pernikahannya dengan kerelaan terhadap kondisi suaminya

Kata Kunci: Gangguan kejiwaan, Pernikahan, Dampak.