PERTIMBANGAN HAKIM TENTANG PERCERAIAN KARENA PERSELINGKUHAN DALAM PERSPEKTIF MAQASHID SYARIAH NO.193/PDT.G/2024/PA.PLP (STUDI KASUS PENGADILAN AGAMA PALOPO)

Skripsi ini berjudul Pertimbangan Hakim tentang Perceraian Karena Perselingkuhan dalam Maqashid Syariah Nomor:193/PDT.G/2024/PA/Plp (Studi Kasus Pengadilan Agama Palopo). Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui bagaiamana Pertimbangan Hakim dalam putusan Perceraian karena Perselingkuhan di Pengadilan Agama Palopo Nomor:193/PDT.G/2024/PA.Plp: Untuk mengetahui bagaimana Tinjauan Maqashid Syariah dalam Putusan
Perceraian karena Perselingkuhan di Pengadilan Agama Palopo Nomor:193/PDT.G/2024/PA.Plp. Jenis Penelitian ini adalah Hukum empiris dengan pendekatan studi kasus, Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, selanjutnya tehnik pengumpulan data dalam penelitian melalui observasi, wawancara, dan dokumtesai, tehnik pengolaan data yaitu editing, coding (pemberian kode), analis data dan penarikan Kesimpulan. Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa: Pertama, Pertimbangan Hakim tentang perceraian karena perselingkuhan di Pengadilan Agama Palopo NO.193/PDT.G/2024/PA.PLP yaitu, sejak Tahun 2022 keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat mulai tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus, Januari 2023 tergugat meninggalkan Penggugat, tidak memberikan nafkah yang layak, dan Tergugat berselingkuh dengan wanita lain. Berdasarkan fakta tersebut Hakim akan melakukan pertimbangan sebelum memutus perkara yang ditangani. Sebelum Hakim memutus perkara, Tergugat diPanggil secara resmi oleh Pengadilan, namun tidak
pernah hadir dalam persidangan, sehingga Hakim beranggapan bahwa tergugat tidak bersungguh-sungguh membela haknya, tidak membantah dalil-dalil gugatan
dalam persidangan. Sehingga Hakim memutuskan secara verstek. Kedua, Tinjauan maqashid syariah dalam putusan perceraian karena perelingkuhan di Pengadilan
Agama Palopo NO. 193/PDT.G/2024/PA.PLP putusan perceraian tersebut telah memenuhi toeri Maqashid Syariah Imam Al-Ghazali, khusunya Al-Mabadi AlKhamsya yang meliputi (hifzh al-din) perlindungan terhadap agama, (hifzh alnafs) perlindungan terhadap jiwa, (hifzh al-aql) perlindungan terhadap akal, (hifzh al-nasl) perlindungan terhadap keturunan), (hifzh al-mal) perlindungan terhadap harta. Kelima bagian tersebut relevansi dengan pertimbangan hukum dalam perkara perceraian karena selingkuh. Putusan hakim yang mempertimbangan kemaslahatan telah memenuhi tujuan memelihara syariat Islam.

Kata Kunci: Perimbangan Hakim, Perceraian, Selingkuh, Maqashid Syariah