CERAI GUGAT DAN KESADARAN HUKUM BAGI ISTERI DI PENGADILAN AGAMA (PA) MASAMBA KAB. LUWU UTARA

Penelitian ini membahas fenomena cerai gugat yang diajukan oleh isteri serta tingkat kesadaran hukum yang melatarbelakangi tindakan tersebut di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Masamba, Kabupaten Luwu Utara. Cerai gugat merupakan bentuk pemutusan hubungan perkawinan yang diajukan oleh pihak isteri kepada suami melalui lembaga peradilan. Peningkatan jumlah perkara cerai gugat
menunjukkan adanya dinamika dalam relasi rumah tangga dan pemahaman hukum di kalangan perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yang mendorong isteri mengajukan cerai gugat, menganalisis sejauh mana kesadaran hukum isteri dalam mengambil keputusan hukum tersebut, serta mengkaji peran Pengadilan Agama dalam memediasi dan menyelesaikan perkara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan, wawancara, dan dokumentasi terhadap perkara-perkara cerai gugat di Pengadilan Agama Masamba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas isteri yang mengajukan cerai gugat memiliki kesadaran hukum yang bersifat praktis, yakni mengetahui hak-haknya sebagai isteri tanpa secara mendalam memahami dasar normatif hukum yang berlaku. Faktor pendorong utama cerai gugat adalah konflik rumah tangga, ketidakharmonisan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan faktor ekonomi. Pengetahuan hukum yang dimiliki sebagian besar isteri diperoleh melalui pengalaman, informasi dari orang terdekat, dan bantuan dari penasihat hukum. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa meskipun tingkat kesadaran hukum isteri belum sepenuhnya komprehensif, namun keberanian mereka untuk mengakses keadilan melalui cerai gugat menunjukkan adanya perubahan positif dalam partisipasi hukum perempuan di daerah tersebut.

Kata Kunci: cerai gugat, kesadaran hukum, isteri, Pengadilan Agama, Luwu Utara