EKSISTENSI AKAD DALAM TRANSAKSI QRIS DI KOTAPALOPO (TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH)

Penelitian ini mengkaji eksistensi akad dalam transaksi Quick ResponseCode Indonesian Standard (QRIS) di Kota Palopo dari perspektif HukumEkonomi Syariah, dengan pendekatan kualitatif melalui studi lapangan. Fokus utama adalah pada akad yang terlibat antara merchant, konsumen, dan bank pengelola QRIS. Hasil penelitian menunjukkan bahwaakaddalam transaksi QRIS bersifat resmi dan tersirat, terutama melalui perjanjian pendaftaran awal. Akad utama yang teridentifikasi meliputi akadjual beli antara pelaku usaha dan konsumen, serta akad ijarah dimanabank berperan sebagai perantara pembayaran dengan pemotonganMerchant Discount Rate (MDR). Namun, eksistensi akad ini dinilai masihlemah akibat kurangnya informasi dan negosiasi langsung, di manapelakuusaha sering kali tidak memahami MDR sebagai biaya jasa, melainkanmenganggapnya setara dengan pajak Selain itu, prinsip akad sah dalam Hukum Ekonomi Syariah belumsepenuhnya terpenuhi karena adanya unsur gharar (ketidakjelasan), yangbertentangan dengan prinsip transparansi syariah. Banyak pelakuusahamengira transaksi QRIS sepenuhnya gratis, sehingga merasa dirugikansaat terjadi pemotongan MDR, yang menimbulkan kebingungan denganpajak. Wawancara mendalam mengungkap masalah sosialisasi danpemahaman akad yang rendah. Penelitian ini merekomendasikanpeningkatan edukasi dan transparansi untuk memperkuat kepatuhansyariah dalam implementasi QRIS, guna mendukung inklusi keuanganberbasis syariah di tingkat lokal.

Kata kunci: QRIS, akad, hukum ekonomi syariah