PENERAPAN BAGI HASIL ANTARA AGEN DENGAN PEMILIK BISNIS LAUNDRY DALAM PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH DI FAMILY LAUNDRY

Skripsi ini membahas tentang penerapan bagi hasil antara agen dengan pemilik bisnis laundry dalam perspektif hukum ekonomi syariah di Family Laundry. Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan sistem bagi hasil antara agen
dengan pemilik bisnis Family Laundry dan untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap sistem bagi hasil antara agen dengan pemilik bisnis Family Laundry.
Untuk menjawab penelitian ini digunakan metode penelitian penelitian empiris dengan pendekatan sosiologi hukum. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang bersumber dari informasi pemilik usaha dan agen
laundry yang bekerja sama. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik: observasi, wawancara, dokumentasi, analisis data dengan menggunakan tahap analisis reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Family Laundry menerapkan sistem bagi hasil dengan agen, di mana pemilik menerapkan sistem bagi hasil dengan nisbah yang berbeda-beda dari ketiga agen. Dimana agen Balandai dengan
nisbah 30% dan pemilik 70%. Agen Jl. Datuk Sulaiman dengan nisbah 25% dan pemilik 75%. Dan agen yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, dengan nisbah 20% dan pemilik 80%. Agen bertindak sebagai perantara tanpa modal awal,
membantu perluasan layanan dan omzet. Meski ada tantangan dalam standaroperasional dan kepercayaan pelanggan, sistem ini transparan dan menguntungkan,
dengan upaya berkelanjutan untuk penyempurnaan. (2) Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap sistem bagi hasil antara agen dan pemilik Family Laundry menunjukkan bahwa perbedaan nisbah tiap agen belum sepenuhnya mencerminkan prinsip keadilan syariah. HES menekankan pentingnya musyawarah, keadilan, dan transparansi dalam penetapan bagi hasil, serta mempertimbangkan kontribusi
tenaga, waktu, dan risiko. Dalam konteks syirkah a’māl, kesepakatan nisbah harus dibuat secara adil dan saling ridha, disertai pencatatan yang jelas, agar terhindar dari unsur yang dilarang seperti gharar, riba, maysir, dan risywah.

Kata Kunci: Bagi hasil, Bisnis Laundry, Hukum Ekonomi Syariah.