PENANGANAN TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA TERHADAP PEREMPUAN (Studi Kasus Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kota Palopo)

ABSTRAK
Muchammad, Reynaldi 2022. Penanganan Tindak Pidana Kekerasan dalam
Rumah Tangga Terhadap Perempuan (Studi Kasus Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kota Palopo). Skripsi.
Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Institut
Agama Islam Negeri Palopo. Dibimbing oleh Anita Marwing dan
Rizka Amelia Armin.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Kota Palopo, (2)
Untuk mengetahui upaya penanganan tindak pidana kasus KDRT terhadap
Perempuan pada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kota Palopo dan
(3) Untuk mengetahui faktor menghambat dalam penanganan tindak pidana kasus
KDRT terhadap Perempuan pada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres
Kota Palopo.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan juga didukung dengan
pendekatan penelitian yaitu hukum normatif. Teknik penelitian ini ada tiga yaitu
(1) Observasi yang berupa mengamati perilaku, proses kerja dan gejala-gejala, (2)
Wawancara yaitu peneliti sedang berbincang-bincang dengan narasumber dengan
tujuan menggali informasi melalui pertanyaan-pertanyaan, (3) Dokumentasi
adalah metode yang digunakan untuk menelusuri historis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor penyebab terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga di Kota Palopo dikarenakan adanya faktor
pasangan dan faktor ekonomi, Faktor inilah yang sering menyulut pertengkaran
sehingga mengakibatkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (2)
Penanganan Tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga pada Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kota Palopo dilakukan dengan
menggunakan beberapa cara yaitu restorative justice atau mediasi dan membawa
ke jalur hukum (pidana) dan (3) Faktor penghambat dalam perkara tindak pidana
kekerasan dalam rumah tangga di Kota Palopo antara lain: (a) korban ragu-ragu
atau tidak paham bahwa hal yang dilaporkan itu adalah tindak pidana sehingga
mencabut laporannya, (b) Pandangan negatif masyarakat dan keluarga terhadap
korban yang menggugat pelaku secara pidana , ketergantungan ekonomi korban
terhadap pelaku, nama baik keluarga, aspek eksternal lainnya diduga
memengaruhi korban dalam mencabut laporan serta (c) Lamanya rentang waktu
antara kejadian dan visum, mengakibatkan hasil visum menjadi kurang
mendukung terhadap proses hukum.
Kata Kunci: Tindak Pidana, Perlindungan Perempuan dan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga (KDRT)