PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MINAT BELAJAR PAI SISWA KELAS IV SDN 93 TOMBANG KECAMATAN WALENRANG KABUPATEN LUWU

ABSTRAK
Sri Devi Sahide. 2013, Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Minat Belajar PAI Siswa
Kelas IV SDN 93 Tombang Kecamatan Walenrang
Kabupaten Luwu. Skripsi Program Studi Pendidikan Agama
Islam. Jurusan Tarbiyah Pembimbing (1) Drs. Hisban Thaha,
M.Ag., (2) Muh. Irfan Hasanuddin, S.Ag., MA.
Kata Kunci: Kinerja Guru, Minat Belajar, Pendidikan Agama Islam,
SDN 93 Tombang.
Skripsi ini membahas tentang kinerja guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Dalam konteks penelitian ini, peneliti
menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas yakni bagaimana
guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran dan belajar dari
pengalaman. Penelitian ini dirancang dengan 2 siklus penelitian. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah lembar observasi terhadap guru, dokumentasi, dan catatan
harian siswa.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru Pendidikan
Agama Islam pada SDN 93 Tombang dapat dilihat dari dua siklus penelitian yakni :
Pertama: Observasi terhadap latar belakang pendidikan guru Pendidikan Agama
Islam SDN 93 Tombang. Fase persiapan, fase ini guru membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan hasil analisisnya dan kurikulum yang berlaku.
Kedua: Fase pada saat di kelas, pada fase ini guru mendesain pembelajaran yang
efektif dan menyenangkan dengan penguasaan materi menyajikan materi dengan
metode dan media yang tepat berdasarkan kondisi siswa baik itu dari sisi tingkat
pengetahuan ataupun sisi psikilogisnya. Selanjutnya kinerja guru Pendidikan Agama
Islam SDN 93 Tombang berpengaruh dalam menciptakan minat belajar siswa pada
kondisi pembelajaran di kelas terasa kondusif, siswa akan merasa nyaman di dalam
kelas mengikuti proses pembelajaran, siswa mudah menerima materi yang disajiakan.
Dalam menciptakan minat dalam proses pembelajaran ada beberapa hal yang menjadi
tantangan bagi seorang guru diantaranya; tingkat pemahaman siswa yang bervariasi,
siswa kelelahan karena waktu jam pelajaran yang tidak kondusif, dan keterbatasan
ketersediaan media pembelajaran.