SURIANTI, SURIANTI (2023) K E PE M I M P I N A N K E P A L A M A D R A S A H D A L A M M E N G E M B A N G K A N B U D A Y A I S L A M I D I MADRASAH TSANAWIYAH AL-QASHASH TOBEA KECAMATAN PONRANG SELATAN. Other thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
Text
SURIANTI.pdf Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK
Surianti, 2023, “Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan
Budaya Islami di Madrasah Tsanawiyah Al-Qashash Tobea
Kecamatan Ponrang Selatan” Skripsi Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Palopo. Dibimbing oleh Hilal Mahmud dan
Hasri.
Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui wujud budaya Islami di MTs.
Al-Qashash Tobea Kec. Ponrang Selatan; Untuk mengetahui gaya kepemimpinan
kepala madrasah dalam mengembangkan budaya Islami di MTs. Al-Qashash
Tobea Kec. Ponrang Selatan; Untuk mengetahui dampak gaya kepemimpinan
kepala madrasah dalam pengembangan budaya Islami di MTs. Al-Qashash Tobea
Kec. Ponrang Selatan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Subjek
penelitian ini adalah kepala madrasah, guru, dan peserta didik. Data penelitian
diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Adapun teknik
analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) wujud budaya Islami di
terapkan di MTs. Al-Qashash Tobea Kec. Ponrang Selatan dapat dilihat dalam
kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler, meliputi: pembiasaan 3S
(senyum, sapa, dan salam), membaca doa dan tadarusan, menaati tata tertib
memperkenalkan budaya Islami, salat zuhur berjamaah pembinaan tilawah, pekan
olahraga dan seni, dan perayaan hari besar Islam; (2) Gaya kepemimpinan kepala
madrasah dalam mengembangkan budaya Islami di MTs. Al-Qashash Tobea Kec.
Ponrang Selatan yang diterapkan adalah gaya otoriter, demokratis, dan laissez
faire. Gaya kepemimpinan otoriter diterapkan dalam pelaksanaan tata tertib,
aturan dan kewajiban. Gaya kepemimpinan demokratis diterapkan ketika Kepala
Madrasah mengajak guru bermusyawarah. Gaya kepemimpinan laissez faire
diterapkan ketika Kepala Madrasah memberi kebebasan kepada guru dan
berinovasi melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan
kompetensinya; (3) Gaya kepemimpinan otoriter berdampak positif terhadap guru
yang memiliki kompetensi rendah dan kurang pengalaman. Namun berdampak
negatif terhadap sebagian guru yang memiliki kompetensi diatas rata-rata dan
memiliki pengalaman luas. Sementara gaya kepemimpinan demokratis berdampak
positif terhadap guru baik yang memiliki kompetensi rendah dan pengalaman
kurang, memiliki kompetensi rata-rata, maupun yang memiliki kompetensi diatas
rata-rata dan memiliki pengalaman. Sedangkan gaya kepemimpinan laissez faire
berdampak positif terhadap guru yang memiliki kompetensi diatas rata-rata dan
berpengalaman luas. Namun, gaya kepemimpinan laissez faire berdampak negatif
terhadap guru yang memiliki kompetensi rendah dan masih kurang pengalaman.
Kata kunci : Kepemimpinan Kepala Madrasah, Budaya Islami
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Program Studi S-1 Manajemen Pendidikan Islam |
Depositing User: | Harding Sulu |
Date Deposited: | 22 Aug 2023 00:25 |
Last Modified: | 22 Aug 2023 00:25 |
URI: | http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/7113 |
Actions (login required)
View Item |