WIDIYATIRSA, WIDIYATIRSA (2022) PRAKTIK SISULEAN SETELAH TALAK TIGA DI DESA POSI KECAMATAN BUA KABUPATEN LUWU PRESPEKTIF HUKUM ISLAM. Other thesis, Institut Agama Islam Negeri Palopo.
Text
Skripsi fix.pdf Download (6MB) |
Abstract
ABSTRAK
Widiyatirsa,“PraktekSisuleanSetelah Talak Tiga (Desa Posi kecamatan Bua Kabupaten
Luwu Prespektif Hukum Islam)” Skripsi Program Studi Fakultas Syariah Institut
Agama Islam Negeri Palopo.Dibimbing oleh Dr. Muh Tahmid Nur, M.Ag dan Dr.
Hj. Anita Marwing S.HI., M.HI.
Sejatinya pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan untuk membangun
kehidupan rumah tangga.Pernikahan adalah akad atau perjanjian yang menimbulkan
kebolehan bergaul antara laki-laki dan perempuan dalam tuntunan naluri kemanusiaan
dalam kehidupan dan menjadikan untuk kedua pihak secara timbal balik antara hak dan
kewajibannya, yang bertujuan untuk membangun keluarga yang harmonis tenteram dan
sejahtera untuk selama-lamanya serta sesuai dengan apa yang dianjurkan Islam yakni
sakinah, mawaddah dan warohmah. akan tetapi ada kalanya karena sebab-sebab tertentu
sebuah ikatan perkawinan tidak dapat dipertahankan dan harus diputuskan, atau dengan
kata lain harus bercerai antara keduanya. Baik perceraian itu atas kehendak istri maupun
kehendak suami.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) disajikan dengan
menggunakan metode deskriptif yaitu menjelaskan secara rinci fakta yang ada
menggunakan pola pikir deduktif yaitu pola pikir yang berangkat dari hal-hal yang
bersifat umum, yaitu aturan Hukum Islam yang menjelaskan tentang ketentuan talak
kemudian digunakan untuk menganalisis hal-hal yang bersifat khusus yang terjadi di
lapangan yaitu praktik sisulean setelah talak tiga di desa Posi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa menurut Hukum Positif, talak yang
dilakukan di luar pengadilan itu tidak sah karena merujuk pada ketentuan Pasal 39 ayat
(1) UUP, bahwa perceraian hanya dilakukan melalui proses sidang di Pengadilan Agama.
Sedangkan menurut Hukum agama Islam, apapun alasannya talak 3 yang dilayangkan
suami kepada istri tetap sah.Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis
menyarankandiperlukan adanya sosialisasi mengenai Fikih Munakahat, khususnya
mengenai urgensi syarat sah administrasi rujuk yang meliputi pencatatan rujuk, kehadiran
saksi dan persetujuan rujuk dari pihak isteri. Harus ditekankan bahwa hal tersebut
memiliki fungsi yang vital dalam tertib administrasi Kenegaraan.Selain sebagai syarat
komplementer yang melengkapi rukun dan syarat sah rujuk menurut ketentuan Fikih
syarat tersebut juga dapat memberikan kepastian Hukum bagi para pelaku khususnya
keluarga.
Kata Kunci : Praktek, Sisulean
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan, Pernikahan menurut Islam 300 Ilmu sosial > 346.01 Hukum Keluarga, Hukum Pernikahan |
Divisions: | Fakultas Syariah > Program Studi S-1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Muh. Afandhy Amir |
Date Deposited: | 31 Oct 2023 01:35 |
Last Modified: | 31 Oct 2023 01:35 |
URI: | http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/7437 |
Actions (login required)
View Item |