NURFADILLAH, NURFADILLAH (2023) KEKERASAN SEKSUAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2022 TENTANG TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL. Other thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
Text
NURFADILLAH.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRACT
Nurfadillah 2023, “Kekerasan Seksual Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun
2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual”. Skripsi
Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Institut
Agama Islam Negeri Palopo. Dibimbing oleh Abdain dan
Anita Marwing.
Skripsi ini membahas tentang Kekerasan Seksual dalam Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2022 Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Penelitiuan ini bertujuan: untuk
mengetahui bagaimana pertanggungjawaban pelaku tindak pidana pelecehan seksual terhadap
Perempuan dihadapan public; untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum mengenai UU
No. 12/2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual; untuk mengetahui bagaimana
perlindungan HAM terhadap korban pelecahanb seksual.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan
bahan hukum sekunder, dari bahan hukum tersebut kemudian dianalisis dan dirumuskan
sebagai bahan hukum penunjang dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan Pertanggungjawaban pelaku tindak pidana kekerasan
seksual terhadap perempuan dihadapan public menurut peraturan yang berlaku mengenai sistem
pertanggungjawaban pidana terhadap Perempuan berdasarkan pasal 23 undang-undang No. 3 tahun
1997 hukuman berupa pidana pokok maupun tambahan serta tindakan. Penegakan hukum mengenai
UU No. 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual adanya faktor yang menghambat
dalam penegakan hukum pidana pada tindak pidana kekerasan seksual, aparat penegak hukum masih
kesulitan dalam mencari korban tpks sehingga penyidik kepolisian dalam kasus ini harus teliti dalam
menemukan fakta berapa banyak korban tpks dan kesulitan bagi aparat penegak hukum untuk
menggunakan pasal mana yang sesuai untuk diterapkan kepada pelaku. Perlindungan HAM terhadap
korban pelecehan seksual belum sesuai dengan prinsip hak asasi manusia yaitu prinsip kesataran,
prinsip diskriminasi, kewajiban positif melindungi hak tertentu. Akibat dari prinsip hak asasi
manusia yang belum sesuai ini sehinggah hak atas rasa aman bagi penderitaan korban berupa rasa
takut, rasa trauma, tidak percaya diri akibat hilangnya kesucian (keperawanan), yang wajib dimiliki
oleh korban pelecehan seksual belum terpenuhi dan masih jauh dari harapan.
Kata Kunci : Kekerasan Seksual, Pelecehan Seksual, Tindak Pidana
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu sosial > 342 Hukum Tata Negara |
Divisions: | Fakultas Syariah > Program Studi S-1 Hukum Tata Negara |
Depositing User: | Harding Sulu |
Date Deposited: | 01 Nov 2023 06:46 |
Last Modified: | 01 Nov 2023 06:46 |
URI: | http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/7536 |
Actions (login required)
View Item |