Taulabi, St Masita (2023) ASUMSI MASYARAKAT TERHADAP ADAT PATTIRIOLOANG DALAM PERNIKAHAN PERSFEKTIF HUKUM ISLAM DI KELURAHAN PANAIKANG KABUPATEN BANTAENG. Other thesis, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
Text
St Masita Taulabi.pdf Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK
ST MASITA TAULABI, 2022. “Asumsi masyarakat terhadap adat
Pattirioloang dalam pernikahan suku Makassar Bantaeng”. Skripsi
Program Studi Hukum keluarga Fakultas Syari’ah Instititut Agama Islam
Negeri (IAIN) Palopo. Dibimbing oleh Andi Sukmawati Assaad dan
Hardianto.
Skripsi ini membahas tentang asumsi masyarakat terhadap adat Pattirioloang
dalam pernikahan suku Makassar Bantaeng, kelurahan Panaikang, Kecematan
Bisappu, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini bertujuan: untuk mngetahui prosesi
adat pattirioloang dalam pernikahan suku makassar bantaeng; bagaimana asumsi
masyarakat terhadap adat pattirioloang dalam pernikahan suku makassar
bantaeng; untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum keluarga islam
terhadap adat pattirioloang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis dan
pendekatan empiris. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder, selanjutnya teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil pernelitian menunjukkan bahwa prosesi Adat Pattirioloang dilakukan pada
saat (malam hari) tepatnya di malam Jum’at (mabaca-baca), yang mana ini
dilakukan sebelum esok harinya melakukan kunjungan (kubururan). Prosesi
kunjungan ini dilakukan ketika sebelum dan setelah pernikahan. Dalam
masyarakat adat pattirioloang terdapat dua persepsi yaitu: pro terhadap adat
pattirioloang dimana Masyarakat tetap menjalankan adat tersebut beralasan agar
kemaslahatan kedua mempelai di hari kemudian terjamin dan terbentuk keluarga
yang harmonis. Adapun yang kontra yaitu mereka mempertahankan tekstualitas
ajaran agama, dimana hal tersebut dapat merusak akidah kita sebagai umat
muslim. Pandangan hukum islam terhadap adat pattiroiloang adat Pattirioloang
termasuk dalam kategori mubah selama dalam pelaksaanya tidak melanggar
aturan syara’ yaitu sebatas medoakan orang yang telah meninggal dunia, adat ini
dapat ditoleransi dengan dalih bahwa tidak ada pertentangan dengan nash, dan
mengacu pada kaidah fiqh tradisi dapat dijadikan dasar (pertimbangan) hukum.
Kata kunci : Adat pattirioloang dalam pernikahan
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Divisions: | Fakultas Syariah > Program Studi S-1 Hukum Keluarga |
Depositing User: | Harding Sulu |
Date Deposited: | 13 Nov 2023 02:59 |
Last Modified: | 13 Nov 2023 02:59 |
URI: | http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/7851 |
Actions (login required)
View Item |