KONFLIK SOSIAL DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN EKONOMI MASYARAKAT KECAMATAN SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA

ABSTRAK
Nama :Nur Hamzah
Nim :14.16.4.0096
Judul :Konflik Sosial Dalam Peningkatan Pendapatan Ekonomi
Masyarakat Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara.
Kata Kunci : Konflik Sosial dan Pendapatan.
Skripsi ini membahas tentang konflik sosial dalam peningkatan ekonomi
masyarakat Kec. Sabbang Kab. Luwu Utara. Adapun permasalahan pokok yang
dibahas dalam skripsi ini. 1. Apa yang melatar belakangi terjadinya konflik antara
Desa Buangin dan Desa Dandang ? 2. Bagaimana dampak yang diakibatkan
konflik sosial terhadap pendapatan ekonomi masyarakat Kec. Sabbang Kab. Luwu
Utara pasca konflik? 3. Bagaimana upaya penyelesaian konflik sosial dalam
peningkatan ekonomi di Kec Sabbang Kab. Luwu Utara ?.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis
pendekatan sosial. Menggunakan metode pengumpulan data yakni library
research (studi pustaka) dan field research (studi lapangan). Dengan tehnik
wawancara langsung kepada pemerintah dan masyarakat Kec. Sabbang dengan
cara memberi pertanyaan yang spesifik tentang penelitian.
Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa ada beberapa penyebab
terjadinya koflik antara Desa Buangin dan Desa Dandang yaitu, kurangnya
lapangan kerja dan masalah minuman keras, karena adanya konflik yang belum
terselesaikan, faktor kesenjangan sosial, faktor komunikasi yang kurang sehingga
kerap terjadi ketersinggungan dan karena adanya profokator. Kemudian dampak
yang diakibatkan konflik terhadap pendapatan ekonomi yaitu berdampak pada
meningkatnya angka kemiskinan karena dengan adanya konflik banyak diantara
pengusaha dan pedagang pengumpul mengalihkan atau mencari sumber-sumber
hasil pertanian atau perkebunan yang baru untuk menggantikan Kec. Sabbang
karena takut. Akibatnya kegiatan perekonomian seperti pasar terhenti, dan suplei
barang macet. Pemerintah kecamatan Sabbang beserta Pemerintah Desa Buangin
dan Desa Dandang yang bertugas melindungi dan mengayomi masyarakatnya
ternyata belum dapat menemukan solusi yang tepat dalam menangani perkelahian
antar kelompok pemuda yang berujung pada konflik. Sudah beberpa kali para
pelaku konflik ini didamaikan, akan tetapi konflik tersebut muncul kembali.
Solusi kemudian tidak menyentuh lingkungan pelaku utama tapi masih bersifat
personal dan cenderung lebih sulit untuk dikontrol pelaksanaannya. Akan tetapi
berkat kegigihan dari masing-masing pihak, baik dari pemerintah Kecamatan,
pemerintah desa, tokoh masyarakat, beserta kepolisian berhasil menangani sedikit
demi sedikit konflik yang terjadi antara pemuda Desa Buangin dan Desa Dandang
sehingga daerah tersebut kembali kondusif.