EFEKTIVITAS BIMBINGAN PRANIKAH TERHADAP KESIAPAN CALON PENGANTIN DI KUA KECAMATAN BARA KOTA PALOPO

HUSNA DESLITA, 2024. “Efektivitas Bimbingan Pranikah Terhadap Kesiapan
Calon Pengantin di KUA Kecamatan Bara”. Skripsi
Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah
Institut Agama Islam Negeri Palopo. Dibimbing Oleh Dr.
Takdir, SH., MH., M.K.M. dan Ilham , S.Ag., M.A.
Skripsi ini membahas tentang Bimbingan Pranikah Terhadap Kesiapan Calon
Pengantin di KUA Kecamatan Bara. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas pelaksanaa bimbingan, faktor efektivitas pelaksanaan
bimbingan pranikah dan upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan
efektivitas bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Bara. Jenis Penelitian ini
adalah penelitian empiris sumber data yang digunakan peneliti yaitu peneliti
melakukan wawancara dengan Kepala KUA, Penyuluh Agama Islam, dan Staf
Administrasi. Adapun teknik pengolaan data, peneliti menyajikan data kemudian
data dipilah dan dianalisis yang selanjutnya peneliti menarik kesimpulan Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas pelaksanaan bimbingan pranikah di
KUA Kecamatan Bara dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan Bimbingan Mandiri
dan Bimbingan regular (massal). Pelaksanaan bimbingan pranikah di KUA
Kecamatan Bara sudah berjalan efektiv karena sesuai dengan prosedur dari
Kementrian Agama. Faktor efektivitas pelaksanaan bimbingan pranikah terhadap
kesiapan calon pengantin di KUA Kecamatan Bara, faktor pelaksanaan bimbingan
pranikah itu adalah adanya keinginan dari pasangan calon pengantin yang
tentunya harus sesuai dengan perundang-undangan dan materi pelaksanaan
bimbingan pranikah terhadap calon pengantin terdiri dari 5 materi yaitu:
pembinaan keluarga sakinah, psikologi keluarga, kebutuhan keluarga, konflik
keluarga dan stanting. Adapun Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
efektivitas bimbingan pranikah di KUA Kecamatan Bara Untuk meningkatkan
efektivitas bimbingan pranikah di KUA, beberapa langkah dapat diambil.
Pertama, meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang
pentingnya bimbingan pranikah. Kedua, memperkaya materi bimbingan dengan
topik-topik terkini dan relevan dengan kebutuhan calon pengantin. Ketiga,
menyelenggarakan bimbingan dengan metode yang lebih menarik dan interaktif
seperti workshop, simulasi, dan diskusi. Keempat, meningkatkan kualitas
narasumber melalui pelatihan dan pembekalan yang berkelanjutan. Penelitian ini
memberikan implikasi bahwa betapa pentingnya bimbingan pranikah bagi calon
pengantin dan itu semua tidak luput dari peranan KUA dalam memberikan
pemahaman yang lebih mendalam terkait bimbingan pranikah itu sendiri, baik dari
pelaksanaannya, faktornya dan upaya yang dilakukan pihak KUA. Sosialisasi dan
edukasi yang berkelanjutan diharapkan bisa menjadi tempat untuk mengenalkan
kepada masyarakat tentang pentingnya bimbingan pranikah bagi calon pengantin.
Kata kunci : Efektivitas, Bimbingan Pranikah, Calon Pengantin