Pratiwi, - (2025) QASA<M DALAM AL-QUR’AN (STUDI PENDEKATAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU). Diploma thesis, IAIN Palopo.

[thumbnail of Skripsi Pratiwi] Text (Skripsi Pratiwi)
SKRIPSI_PRATIWI.pdf

Download (4MB)

Abstract

Pratiwi, 2025. “Qasa>m dalam Al-Qur‟an (Studi Pendekatan Semantik Toshihiko
Izutsu).” Skripsi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah. Institut Agama Islam Negeri Palopo. Dibimbing oleh Nuryani, dan Saifur Rahman. Ragam bahasa dalam al-Qur‘an merupakan salah satu kemukjizatan al-Qur‘an. Salah satu ragam bahasa yang ada dalam al-Qur‘an adalah kata qasa>m yang memiliki kesamaan arti dengan kata h}ilf, dan yami>n. Kata h}ilf di sebut sebanyak 13 kali, kata aqsa>m disebut sebanyak 27 kali, kata qasa>m disebut sebanyak 33 kali, sedangkan kata yami>n disebut sebanyak 71 kali. Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada makna sumpah atau qasa>m yang dianalisis menggunakan teori Toshihiko Izutsu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tinjauan umum terhadap sumpah di dalam al-Qur‘an serta untuk menganalisis makna qasa>m dengan pendekatan semantik Toshihiko Izutsu. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang berbentuk deskriptif-analisis, ditujukan untuk memahami masalah secara mendalam guna menemukan pola maupun teori. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu tafsir, dan metode Maudhu‘i. Adapun data primernya yaitu al-Qur‘an dan terjemahannya, sedangkan data sekunder yaitu kitab tafsir, buku, jurnal, skripsi, artikel dan beberapa sumber data lainnya. Data dikumpulkan melalui teknik dokumentasi. Kemudian, metodologi yang peneliti gunakan dalam kajian ini ialah metode semantik Toshihiko Izutsu. Metode ini mengkaji makna dasar dari term tersebut, kemudian mengungkap makna relasional sintagmatis term qasa>m berelasi dengan lafaz wa rabbina, uqsimu, syams dan qamari. Sedangkan makna relasional paradigmatis bersinonim dengan lafaz h}ilf, dan yami>n, kemudian berantonim dengan lafaz hanasun, naksun, dan khiyanat. Selain itu, dikaji juga makna term qasa>m dengan pendekatan semantik historis, pada masa pra-Qur‘ani menyatakan bahwa pada masa Jahiliyah berhala yang disembah pada masa itu disebut sebagai Latta dan Uzza, yang hanya disebut sesekali dalam syair untuk bersumpah. Pada masa Qur‘ani, menyatakan bahwa kosa kata bahasa Arab mengalami perkembangan khas dibandingkan pada masa Jahiliyah. Sedangkan, masa pascaQur‘ani menyatakan bahwa qasa>m tidaklah jauh dari masa Qur‘ani, namun term tersebut mengalami pergeseran melalui pengalihan kata. Hingga sampai kepada weltanschauung al-Qur‘an terhadap term qasa>m berdasarkan hasil analisis semantik Toshihiko Izutsu, menyatakan bahwa qasa>m yang bermakna sumpah dan mencakup makna menyumpah, memegang tangan kanan, berjanji, mematahkan sumpah, melanggar, mengingkari dan pengkhiyanatan, seiring munculnya sistem pemikiran baru seperti ideologi, politik, tasawuf, hukum dan sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa term qasa>m berdasarkan hasil analisis semantik Izutsu berkaitan erat dengan kepercayaan, tidak hanya sekedar janji, tetapi yang terpenting adalah kejujuran, rasa penyesalan dan keimanan kepada Allah swt. Maka yang dimaksud dengan qasa>m ialah orang-orang yang beriman, yang memiliki rasa penyesalan terhadap segala perbuatan yang diingkarinya dan percaya akan kebesaran Allah atas segala ciptaannya.
Kata Kunci : Qasa>m, Semantik, Toshihiko Izutsu.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Agama > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi S-1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Dahniar Abdullah
Date Deposited: 04 Jul 2025 07:01
Last Modified: 04 Jul 2025 07:01
URI: http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/10418

Actions (login required)

View Item
View Item