ANALISIS INTERTEKSTUAL KENAIKAN ISA DALAM INJIL DAN AL-QUR’AN BERDASARKAN TEORI JULIA KRISTEVA

Skripsi ini membahas tentang Analisis Intertekstual Kenaikan Isa dalam Injil dan Al-Qur’an Berdasarkan Teori Julia Kristeva. Tujuan Penelitian ini yaitu: 1. Untuk menganalisis profil dan kedudukan Isa dalam Injil dan Al-Qur’an 2.Untuk menganalisis intertekstual kenaikan Isa dalam Injil dan Al-Qur’an berdasarkan teori Julia Kristeva. Jenis penelitian digunakan ialah penelitian kepustakaan atau library research dengan menggunakan metode pendekatan Muqa’ranah dan analisis intertekstual Julia Kristeva. Kemudian menggunakan teknik pengolahan data dan analisis data yang digunakan adalah analisis teoritis kemudian menarik kesimpulan dari data yang diperoleh. Hasil dari penelitian yaitu: 1) Dalam Injil Yesus atau nabi isa putra Maryam dikenal dengan berbagai gelar yang mencerminkan peran dan fungsinya, seperti Anak Daud, Anak Manusia, Anak Allah, Anak domba dan Imanuel. Gelar-gelar ini menggambarkan misinya yang sangat penting dalam keselamatan umat manusia. Yesus juga diyakini akan menjadi hakim yang mengadili seluruh umat manusia dan malaikat pada akhir zaman. 2) Dalam kitab injil Yesus mengisahkan banyak mukjizata salah satunya adalah kemampuanya untuk menghidupkan orang mati. Sementara itu dalam alQur’an Nabi Isa atau Yesus bin Maryam berbeda. Isa Al-masih disebut sebagai seorang Rasul utusan Allah yang memiliki misis Khusus. Nama Isa disebut sebanyak 25 kali dalam Al-qur’an dengan salah satu kisah yang diceritakan adalah pengangkatanya ke surge. Dilahirkan tanpa seorang ayah sebuah mukjizat yang membedakanya dari nabi-nabi lainya. Sifat ketauhidan dan kesalehan sangat terlihat dalam pengajaranya dimana ia tidak mengaku sebagai Tuhan. Analisi intertekstual kenaikan Isa dalam Injil dan Al-qur’an berdasarkan teori Julian Kristeva. Menggunakan Sembilan prinsip untuk melihat intertekstual perbedaan dan persamaan. Perbedaan ini mempengaruhi pandangan umat Islam dan Kristen tentang ketuhanan keselamatan dan peran Isa dalam sejarah spiritual umat manusia. Sama-sama dianggap penting dalams sejarah agama masing-masing namun dalam pemaknaan dan proses yang berbeda.

Kata Kunci: Kenaikan Isa, kitab suci, Julia Kristeva,