Suwandi, Erin (2025) RUH DALAM PANDANGAN AGH DAUD ISMAIL: EKSPLORASI TAFSĪR AL-MUNĪR DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMAHAMAN KONTEMPORER. Diploma thesis, IAIN Palopo.
![[thumbnail of Skripsi Erin Suwandi]](http://repository.iainpalopo.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2001010055_Erin Suwandi.pdf
Download (3MB)
Abstract
Skripsi ini membahas tentang Ruh dalam Pandangan AGH. Daud Ismail: Eksplorasi Tafsīr Al-Munīr dan Relevansinya dengan Pemahaman Kontemporer. Penilitian ini bertujuan: untuk mengetahui konsep ruh dalam al-Qur’an; Untuk mengetahui
penafsiran penafsiran ayat tentang Ruh perspektif AGH. Daud Ismail, Tafsīr al- Munīr; untuk memahami relevansi tafsīr al-Munīr dengan pemahaman kontemporer. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif atau penelitian kepustakaan (library research). Sumber data primer dalam penelitian ini
bersumber dari al-Qur’an, Hadis, dan Tafsīr al-Munīr karya AGH. Daud Ismail. Adapun sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal, artikel, skripsi dan lain- lain. Termasuk beberapa jurnal dosen UIN Palopo yang penulis kutip sebagai bahan
materi penelitian penulis. Ruh menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Ruh adalah potensi non-fisik yang ada dalam tubuh manusia. Kata ruh dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 24 kali. Ruh dalam al-Qur’an memiliki arti yang beragam, seperti ruh berarti malaikat Jibril, al-Qur’an, wahyu, dan jiwa. Namun fokus
penelitian ini membahas Ruh yang berarti jiwa/nyawa. Ruh merupakan bagian terpenting bagi sumber kehidupan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt. Penelitian ini berfokus pada Ruh yang bermakna jiwa. Kitab tafsir yang digunakan
dalam penelitian ini ialah Tafsīr al-Munīr karya AGH. Daud Ismail. Tafsīr al-Munīr karya AGH. Daud Ismail merupakan tafsir berbahasa Bugis (Mabbasa Ugi) dengan menggunakan aksara Lontara dalam memberikan penafsiran. Kitab ini berjumlah
10 jilid, di setiap jilid berisi 3 juz. AGH. Daud Ismail mengartikan Ruh dalam bahasa Bugis yaitu nyawa dan disebutkan dalam penafsiran beliau bahwa Ruh/nyawa ditiupkan dalam jasad manusia selama proses penciptaan manusia di alam rahim. Begitupun dalam penafsiran kontemporer atau pemaham kontemporer menjelaskan bahwa ruh adalah jiwa dalam diri manusia yang hanya Allah lah yang mengetahui dan kita hanya diberi ilmu hanya sedikit. Ruh jiwa dan nyawa sama- sama bersifat non-materil (gaib). Ketiganya tidak berbentuk fisik dan tidak dapat
diukur secara empiris. Oleh karena itu ruh hanyalah urusan Allah, manusia hanya diberi ilmu yang sedikit untuk mendeskripsikannya.
Kata Kunci: Ruh, AGH. Daud Ismail, Tafsīr Al-Munīr, Kontemporer
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah > Program Studi S-1 Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Dahniar Abdullah |
Date Deposited: | 02 Sep 2025 07:02 |
Last Modified: | 18 Sep 2025 07:56 |
URI: | http://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/11221 |